Membahas kebiasaan buruk pengemudi saat mengoperasikan mobil memang tak ada habisnya. Kali ini adalah soal penggunaan transmisi. Mobil manual maupun matik selalu dimulai dari gigi netral sebelum berjalan. Lalu, dimana kebiasaan buruknya pakai gigi netral?
Kebiasaan Buruk Pakai Gigi Netral Berikut Bisa Merusak Komponen Transmisi
Pertama; masih ada pengemudi yang suka pakai gigi netral saat melewati jalanan menurun. Mereka hanya mengandalkan rem untuk menahan laju kendaraan.
Penggunaan gigi netral dalam posisi yang salah bisa merusak komponen transmisi
Menurut Astra Daihatsu Motor (ADM), salah satu produsen mobil ternama di Indonesia kebiasaan pakai gigi netral di jalan menurun adalah kebiasaan buruk, baik itu mobil manual maupun matik.
"Cara itu salah. Kalau itu sering dilakukan, bisa-bisa transmisi jebol, karena ada pompa oli dan lainnya," tutur Anjar Rosjadi selaku Technical Service Executive Coordinator PT Astra Daihatsu Motor (ADM) saat dihubungi media, Kamis (21/6/2018).
>>> Beberapa Tips Mendeteksi Kerusakan Kopling Mobil Dengan Cara Sederhana
Untuk mobil manual, saat melewati jalanan menurun sebaiknya pakai gigi 2 atau 1 agar deselerasi lebih enteng karena ada tambahan engine brake. Sedangkan untuk mobil matik, posisi transmisi ke L (Low), jangan D.
Saat jalanan menanjak, posisikan transmisi pada L
Kedua; memposisikan transmisi di D (Drive) saat berhenti sebentar di lampu merah atau saat macet. Disarankan untuk beralih ke posisi transmisi N (Netral) dan injak rem untuk menahan laju mobil.
>>> Terus ikuti tips dan trik seputar mobil hanya di hargamobil.com
Ketiga; memposisikan transmisi di P (Parking) saat berhenti sebentar di lampu merah atau saat macet, bukan pakai gigi netral atau posisi N. Ini akan membebani kinerja gearbox dan mesin. Transmisi P hanya digunakan saat mobil berhenti lalu mesin dimatikan.
"Jangan menggunakan rem parkir, tapi injak pedal rem. Dengan menekan pedal rem kaki membuat pengemudi tetap waspada dan tidak melakukan kegiatan lain selain mengemudi. Pengemudi berkonsentrasi terhadap sekeliling kendaraan. Menekan pedal rem juga membuat lampu kendaraan di belakang menyala sehingga membuat waspada pengemudi lain di belakang kendaraan," papar Sony Susmana, Direktur Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI).