Ini Gaya Mengemudi Yang Bikin Mobil Boros BBM Menurut Rifat Sungkar

Makin sering isi BBM, makin banyak pengeluaran

Siapa sih yang tak suka penghematan. Salah satu alasan orang membeli mobil dengan merek dan model tertentu adalah tawaran dari para produsen kalau mobil itu irit bahan bakar (BBM) sehingga bisa menghemat biaya operasional. Pada kenyataannya banyak yang merasa kecewa, mobil yang dibelinya ternyata boros BBM. Mereka lantas menyalahkan si sales yang dianggap telah berbohong karena promosinya tak sesuai kenyataan. Benarkah mobil selalu salah manakala boros BBM?

Menurut Rifat Sungkar, pereli nasional dan Direktur Rifat Drive Labs (RDL) hemat boros BBM tidak hanya ditentukan pada kondisi dan spesifikasi kendaraan. Yang paling berpengaruh justru ada pada perilaku dan gaya mengemudi si sopir. Kalau soal mobil bisa dipastikan sudah ada standarisasi antara jarak dan konsumsi BBM dari sejak dikembangkan. Beberapa produsen bahkan menyematkan berbagai fitur teknologi yang bisa membantu mengontrol pemakaian BBM seperti Drive by Wire (DBW), ECO Indicator, Cruise Control dan transmisi CVT (Continuously Variable Transmission).

Sekali lagi, fitur-fitur tersebut sifatnya hanya membantu efisiensi BBM. Hasil akhir tetap ditentukan dari perilaku dan gaya mengemudi sopirnya. "Sikap dan cara mengemudi adalah satu faktor utama dan terpenting untuk menentukan efisiensi bahan bakar. Semua akan menjadi lebih efisien ketika kita memiliki teknik berkendara yang baik. Teknik berkendara yang baik pun tidak selamanya tentang kecekatan atau keahlian kita dalam bermanuver, namun juga ketepatan kita dalam menyusun strategi rencana perjalanan," tutur Rifat belum lama ini, sebagaimana dikutip dari detik.

Secara garis besar menurut Rifat, ada dua gaya mengemudi yang paling membuat mobil boros BBM

1. Stop and Go

Terlalu sering bermacet-macet bikin mobil boros BBM

Gaya Stop and Go atau berhenti-jalan adalah gaya mengemudi yang paling membuat mobil boros BBM dan ini tidak bisa dihindarkan secara total sebab jalan raya bukan milik sendiri. Semakin sering Stop and Go seperti sering terjebak kemacetan semakin boros pula pemakaian BBM. Yang bisa dilakukan untuk mengurangi gaya Stop and Go adalah managemen waktu yang baik. Pengemudi harus bisa mencari situasi kapan kondisi lalu lintas paling lengang.

"Sebagai contoh, dari tempat tinggal Anda dengan kantor yang cenderung memiiki jarak tempuh cukup jauh. Berangkat pukul enam pagi dengan pukul sembilan pagi sudah merupakan dua keadaan dan situasi jalanan yang berbeda dan akan menentukan efisiensi kendaraan. Anda dapat berangkat lebih pagi untuk menghindari jalan yang macet. Dengan menghindari kemacetan, otomatis bensin menjadi lebih irit," kata Rifat.

>>> Baca juga: Pilihan Mobil City Car Lincah Untuk Jalanan Kota Yang Sering Macet

2. Akselerasi tiba-tiba

Tak perlu akselerasi mendadak kalau hanya ingin menambah kecepatan

Tak kalah berpengaruhnya terhadap pemborosan BBM adalah sering melakukan akselerasi tiba-tiba. Masalah ini biasanya terjadi saat pengemudi tidak menjaga jarak aman dengan kendaraan di depannya, terburu-buru dan selalu ingin menyalip. Mengatasi akselerasi tiba-tiba, pengemudi bisa menyiasati dengan mengatur jarak aman 3 detik dan jangan tergoda untuk selalu menyalip kendaraan di depan kalau tidak terlalu penting.

"Rumus tiga detik adalah jarak mobil kita dengan jarak mobil di depan. Dengan rumus tiga detik ini, kita tahu kapan harus bereaksi karena memiliki cukup jarak. Begitu juga ketika kita akan berakselerasi, kita menjadi tidak terpancing dengan kendaraan di depan karena memiliki jarak yang ideal," kata Rifat menjelaskan.

Secara kesimpulan, kalau terjadi mobil boros BBM pengemudi tak bisa serta merta menyalahkan mobil atau produsennya, tapi mengevaluasi dulu apa mobilnya terawat dengan baik, apa gaya mengemudi sudah ideal dan sesuai dengan prinsip eco driving.

>>> Klik di sini untuk mengetahui lebih jelas tentang Mobil

Mengemudilah dengan gaya yang ideal, nyaman dan menyenangkan

>>> Klik di sini untuk mengupdate tips & trik terbaru di Hargamobil.com