Hati-Hati, Ada Dampak Buruk Mobil Isi BBM Oktan Tidak Sesuai

Lebih-lebih tidak semua bahan bakar yang tersedia di pasaran sesuai dengan spesifikasi mobil. Kamu harus cermat dan berhati-hati dalam memilih bahan bakar. Sebagai langkah pertama, perlu untuk mengetahui angka oktan yang ada di bahan bakar. Angka oktan sangat berpengaruh terhadap performa mobil. Jadi terdapat dampak buruk mobil isi BBM jika oktannya tidak sesuai.

Apa itu angka oktan? Angka oktan adalah indeks yang mengekspos kualitas penyalaan dan pembakaran pada BBM termasuk juga kemampuan bakar yang berfungsi menahan penyalaan prematur karena adanya tekanan yang tinggi.

Pakailah bahan bakar sesuai rekomendasi pabrikan

>>> Baca Juga, Mengenal Perbedaan Oktan Pertalite Dan Pertamax Serta Pertamax Turbo

Pendiri Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana mengatakan bahwa kendaraan keluaran baru saat ini hanya akan cocok menggunakan BBM dengan oktan yang tinggi dengan minimal oktan 92 persen seperti pertamax.

“Jika kendaraan dipaksa memakai bahan bakar (BBM) yang tidak sesuai rekomendasi pabrikan maka mesin akan rusak. Apalagi kendaraan keluaran baru dilengkapi dengan teknologi Engine Control Unit (EC). Komponen tersebut disetel untuk BBM dengan angka oktan tertentu,” Jelas Sony di Jakarta.

Perlu diketahui bahwa di Indonesia, mesin mobil keluaran tahun 2018 sudah mempunyai standar bahan bakar Euro 4, sehingga industri otomotif harus memproduksi kendaraan sesuai dengan standar emisi tersebut. Oleh karena itu penggunaan mobil dengan standar emisi Euro 4 disarankan untuk menggunakan bahan bakar oktan minimal dengan angka 91 ke atas dan kandungan sulfurnya kurang dari 50 PPM.

>>> Klik di sini untuk mengupdate harga terbaru Mobil semua merek di Hargamobil.com

Pilihan bahan bakar memiliki oktan yang berbeda

>>> Baca Juga, Ini Gaya Mengemudi Yang Bikin Mobil Boros BBM Menurut Rifat Sungkar

Selain itu untuk mesin diesel dengan standar Euro 4 direkomendasikan untuk menggunakan bahan bakar yang angka Cetane lebih dari 51 dikarenakan kandungan sulfurnya yang kurang dari 50 ppm.

Meski begitu, pada kenyataannya masih sangat banyak ditemui di lapangan para pengendara khususnya mobil masih menggunakan BBM dengan oktan tidak sesuai seperti premium dan pertalite. Selain karena murah, kedua jenis bahan bakar itu mudah ditemukan di SPBU-SPBU di Indonesia.

Dampak Buruk Mobil Isi BBM Dengan Oktan Tidak Sesuai

Dampak buruk yang pertama diukur dari jangka pendek, yaitu mesin tidak akan mengeluarkan tenaga dengan optimal, termasuk juga konsumsi bahan bakar jadi lebih boros. Selain itu kamu juga jadi mendengar suara menggelitik pada mesin yang diakibatkan penggunaan BBM yang tidak cocok dengan standar mesin. Jangan heran jika mesin mobil jadi lebih mudah rusak dan perlu mengeluarkan biaya servis yang cukup banyak.

>>> Ingin membeli mobil baru & bekas? Dapatkan daftar lengkapnya di sini

Salah satu dampaknya adalah mobil boros bahan bakar

Sedangkan untuk jangka panjangnya, yaitu bisa merusak piston, bahkan jika hal terburuk terjadi, piston tersebut akan berlubang. Selanjutnya dapat menyebabkan turun mesin, pengendapan pada kerak karbon, lalu emisi gas buang yang dihasilkan tentunya mencemarkan udara.

Itulah beberapa dampak buruk mobil isi BBM jangka pendek dan jangka panjang dari penggunaan BBM dengan oktan tidak sesuai. Tentunya supaya mobil lebih awet, kamu harus merawatnya dengan cermat salah satunya menggunakan BBM dengan oktan yang sesuai oleh anjuran pabrik. Akan lebih baik jika kamu mengecek buku manual mobil dan memperhatikan bahan bakar yang direkomendasikan, selain mempunyai manfaat yang baik bagi mobil, penggunaan BBM dengan oktan yang sesuai juga akan mengurangi pencemaran udara.

>>> Terus ikuti tips dan trik seputar mobil hanya di Hargamobil.com