Wuling tidak main-main dalam penetrasinya di Industri otomotif tanah air. Investasi yang sangat besar hingga 700 juta USD atau sebesar Rp 9.6 triliunan (Rp 13.666,67) digelontorkan demi bisa eksis. Dengan investasi sebesar itu, bisa dibilang Wuling cukup berani. Wuling menjadi produsen otomotif China pertama yang berani berhadap-hadapan langsung head to head dengan merek-merek Jepang yang sudah sangat populer.
Dengan Confero dan Cortez, Wuling Ganggu Kenyamanan Merek Jepang di Indonesia
Usai low MPV Confero meluncur hampir bersamaan dengan low MPV Mitsubishi Xpander sebagai penantang baru hemegoni duet Avanza-Xenia, kini giliran Cortez sebagai medium MPV hadir mengusik kenyamanan tahta Toyota Innova serta beberapa merek Jepang yang lain.
Selama ini, Innova memang menguasai pasar medium MPV secara absolut. Data wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Innova menguasai pasar hingga 73,35 persen di tahun 2017. Jumlah unit yang terjual mencapai 61.775 unit. Naik cukup besar dibandingkan tahun 2016 yang terjual sebanyak 57.491 unit.
Toyota Sienta yang menguasai pasar sebesar 17.77 persen
Menyusul di belakang Innova, ada MPV pintu geser Toyota Sienta yang menguasai pasar sebesar 17.77 persen. Meski turun dari tahun sebelumnya di 2016, Sienta masih menduduki posisi kedua medium MPV terlaris di Indonesia. Jumlah unit yang terjual mencapai 14.968 unit.
Di tempat ketiga, lagi-lagi dihuni oleh model merek Jepang, Grand Livina. Sepanjang tahun 2017 Nissan telah menjual model ini sebanyak 6.204 unit dan memperoleh bagian pasar sebesar 7,37 persen.
Yang terakhir ada Isuzu Panther yang masih melenggang dengan santai. Penjualannya selama satu tahun hanya sebesar 1.182 unit atau sebesar 1,4 market share.
Isuzu Panther ada penjualannya sebesar 1,4 market share
Itulah empat model medium MPV yang dipasarkan di Indonesia. Semuanya dari produsen otomotif asal Jepang. Masih ada satu lagi yang juga dijual di dalam negeri, tapi bukan dari Jepang, melainkan dari Malaysia yaitu Proton Exora. Sayang, selama 12 bulan di 2017, tak ada satupun unit Exora yang dibeli konsumen. Mereka lebih suka memiliki model merek Jepang yang sudah terkenal, terbukti dan teruji di berbagai jalanan di Indonesia.
>>> Mungkin Anda tertarik, DAFTAR HARGA NISSAN PADA TAHUN 2018
Berbeda dengan merek-merek mobil di segmen lain seperi city car, low MPV, upper MPV, low SUV dan SUV yang tersedia lebih dari lima model, segmen medium MPV selama satu tahun 2017 hanya dihuni oleh empat model tersebut di atas (Innova, Sienta, Grand Livina, Panther dan Exora).
Kehadiran Wuling Cortez di pasar medium MPV ini tentu bakal makin meramaikan persaingan. Konsumen punya pilihan baru lagi untuk diperhitungkan yang bisa membuat kepala makin pusing harus memilih yang mana.
Cortez dipastikan bakal membuyarkan fokus konsumen
Boleh jadi selama ini mata dan angan-angan konsumen hanya tertuju pada Innova sebagai model paling laris, paling populer dan handal. Namun Cortez dipastikan bakal membuyarkan fokus konsumen sekaligus mengganggu kenyamanan Innova.
Model lain boleh saja terseok-seok bermandikan darah mengejar dominasi Innova di pasar medium MPV, tapi Cortez mungkin bakal berkata lain. Untuk bisa bermain di segmen ini, Wuling sudah sangat mempersiapkan diri membekali Cortez dengan berbagai kelebihan yang tidak dimiliki oleh kompetitor.
Desain interior Cortez yang mewah
Dari desain interior yang mewah, fitur yang berlimpah serta harga yang terjangkau, rasa-rasanya tidak sulit bagi Cortez untuk merangsek ke posisi atas.
Cortez menggendong mesin berkapasitas 1.800 cc bensin yang mampu menghasilkan tenaga 129 PS rpm 5.600 dan torsi maksimum 174 plus yang dikolaborasikan dengan transmisi Intelligent Automated Mechanical Transmission (i-AMT). Selain itu tersedia juga yang transmisi manual dengan 6 percepatan.
>>> Baca juga: RESMI DILUNCURKAN UNTUK INDONESIA, BERIKUT DAFTAR HARGA WULING CORTEZ
Fitur-fitur keamanan dan kenyamanan Cortez meliputi Hill Hold Control (HHC), Automatic Vehicle Holding (AVH), Electronic Stability Control (ESC), ISOFIX, Rear Parking Camera, Front & Rear Parking Sensor, Anti-lock Braking System (ABS), hingga Electronic Brake-force Distribution (EBD), Brake Assist (BA) serta Sunroof.
Meski berlimpah teknologi dan fitur harga Cortez jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan Innova misalnya.
Berikut daftar harga Wuling Cortez secara lengkap:
Cortez 1.8C 6MT |
Rp 218.000.000 |
Cortez 1.8C i-AMT |
Rp 228.000.000 |
Cortez 1.8C Lux + i-AMT |
Rp 233.000.000 |
Cortez 1.8C Lux+ 6 MT |
Rp 254.000.000 |
Cortez 1.8C Lux+ i- AMT |
Rp 264.000.000 |
Diakui atau tidak, konsumen Indonesia sudah kadung kesengsem dengan merek-merek Jepang. Banyak yang sampai tidak berani untuk memilih merek-merek lain yang non-Jepang, China misalnya. Masih banyak konsumen yang bisa dibilang cukup alergi dan punya stigma negatif dengan merek China. Mereka punya prinsip “dari manapun boleh asal bukan China”.
"Masih banyak konsumen yang bisa dibilang cukup alergi"
Walau tak tertutup kemungkinan untuk terkudeta oleh merek negara lain, dominasi merek Jepang sepertinya bakal sulit ditaklukkan. Terlebih merek-merek Jepang telah menunjukkan eksistensinya di Industri otomotif Indonesia selama kurun waktu yang sangat lama.
Ditunggu saja, sampai dimana kemampuan Cortez menjadi merek non-Jepang pertama yang mengganggu dominasi merek Jepang di Indonesia.