Mobil Merek Jepang Mahal, Honda Sebut Ada Uang Ada Barang

Pertengahan tahun 2017, produsen otomotif asal China pertama kalinya meluncurkan produk di Indonesia yaitu Wuling Confero S di pameran otomotif GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017.

Masuk di segmen paling ketat Low Multi Purpose Vehicle, Wuling Confero S mengejutkan dunia otomotif dalam negeri mengingat banderol harganya yang dianggap terlalu murah.

>>> Penjualan Wuling Terus Meningkat, Bukti Makin Diminati Masyarakat

Wuling Confero S, low MPV pertama merek China di Indonesia

Beberapa bulan kemudian Wuling kembali meluncurkan model keduanya, Wuling Cortez 1.8L untuk bersaing di segmen medium MPV yang dihuni Toyota Innova dan kawan-kawan. Lagi-lagi model ini mengejutkan karena banderol harganya yang sangat terjangkau di kelasnya.

Akhir April 2018 kembali meluncur mobil China baru, yaitu DFSK Glory 580 bebarengan dengan pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2018. Hadir sebagai SUV 7 penumpang, DFSK Glory 580 digadang jadi penantang serius Honda CR-V. Lagi-lagi model SUV asal China ini bikin publik Indonesia terkejut karena banderol harga yang disematkan pada Glory 580 jauh lebih rendah dibanding andalan Honda tersebut.

Beberapa waktu lalu merek China Dongfeng Sokon (DSFK) pernah menyindir kalau mobil-mobil merek Jepang kemahalan dan tidak masuk akal. merek Jepang dianggap overprice dan terlalu banyak meraup keuntungan.

>>> Sindiran Merek China, Harga Mobil Di Indonesia Kemahalan Dan Tak Masuk Akal

DFSK Glory 580 hadir sebagai penantang mobil merek Jepang Honda CR-V

"Terlalu lama konsumen di Indonesia membeli mobil yang terlalu tinggi (overprice)," tutur Alexander Barus, CO-CEO PT Sokonindo Automobile kepada media beberapa waktu lalu di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.

Sindiran ini direspon Toyota yang mengklaim produk-produknya sudah sangat value for money.

“Jadi kalau kami merasa, apa yang kami antarkan, paket produk kami, termasuk harganya, menurut kami sudah kami perhatikan agar tetap berada di posisi value for money untuk masyarakat,” tutur Henry Tanoto, Wakil Presiden PT Toyota Astra Motor (TAM) di hadapan awak media, di Jakarta, Kamis (3/5/2018) lalu.

Kini, merek Jepang lain, yaitu Honda juga memberikan komentar dengan santai. Direktur Pemasaran dan Layanan Purnajual PT Honda Prospect Motor, Jonfis Fandy menyebut harga jual mobil Honda sudah sangat sesuai dengan kualitas material dan produknya. Bukan ketinggian dan bukan maksud meraup keuntungan sebanyak-banyaknya.

>>> Review Honda CR-V 2018: Gabungan Antara SUV Premium dan Cerminan Kesuksesan

Penjualan Honda CR-V semester I 2018 meningkat pesat

"Ada harga ada barang, jadi segmen konsumen berbeda. Ini nggak terjadi di mobil aja, motor juga pernah gitu kan, produk juga sudah pernah, jadi konsumen lebih cerdas lah," tutur Jonfis kepada salah satu media di Tangerang belum lama ini.

"Pasti ada sesuatu yang membuat harganya murah. Sama kan Eropa harganya segitu masa kita mau komplain overprice, memang ada segmennya di sana mereka menggunakan sesuatu dan segala macam, memang seperti itu," lanjut Jonfis.

Berbagai komentar mengenai harga jual di atas mengindikasikan persaingan sengit yang tengah terjadi antara merek Jepang dengan yang lain. Kedepan, konsumenlah yang bakal menentukan keberlanjutan sepak terjang merek-merek otomotif di Indonesia karena bagaimanapun konsumenlah yang menentukan pilihan.

>>> Terus ikuti perkembangan berita otomotif dan harga mobil di Hargamobil.com