Belum satu tahun kehadirannya Indonesia, merek China sudah terasa memanaskan iklim persaingan industri kendaraan roda empat dalam negeri. Ancamannya tak berhenti pada merek Wuling dengan Confero dan Cortez. Kini hadir satu lagi pemain asal China yang serius bakal menggoyang kenyamanan merek-merek Jepang. Adalah Dongfeng Sokon (DFSK) yang datang dengan produk baru SUV Glory 580. Resmi diluncurkan di pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2018.
Jangan Pernah Meremehkan, Mobil Merek China Berpotensi Tenggelamkan Merek Jepang!
DFSK Glory 580 digadang-gadang banyak orang jadi penantang serius Honda CR-V
DFSK Glory 580 digadang-gadang banyak orang jadi penantang serius Honda CR-V. Memiliki fitur yang tak kalah mewah dengan SUV andalan Honda tersebut, DFSK Glory 580 diklaim bakal membuyarkan fokus calon konsumen CR-V. Hal ini didasarkan pada harga yang disematkan DFSK untuk Glory 580 yang dimulai dari 245,9 juta untuk Comfort 1.8L MT, sampai Rp 308 juta 1.5T Luxury CVT. Harga ini jelas jauh lebih murah dari Honda CR-V yang dijual mulai Rp 434 juta untuk tipe 2.0L hingga Rp 508 juta untuk 1.5L Prestige Turbo. Belum lagi berbagai kejutan-kejutan lain yang dihadirkan Wuling dan DFSK.
Dengan kondisi ini, nampak bahwa mobil-mobil merek China tak boleh diremehkan. Mereka punya potensi menjadi raksasa yang bisa menenggelamkan merek-merek Jepang yang saat ini begitu nyaman.
President Director PT Hyundai Mobil Indonesia, Mukiat Sutikno memberikan contoh merek handphone. Yang dulunya merek China dipandang sebelah mata, kini tak bisa lagi diremehkan. Beberapa merek China sukses menutupi kepopuleran merek-merek non China.
>>> Baca: Harga Murah Merek China Tak Membuat Hyundai Indonesia Risau
DFSK Glory 580, model pertama dengan full garansi 7 tahun
"Menarik (kehadiran mobil China). Menurut saya, produk dari China itu jangan di remehkan. Contoh saja handphone China, yang awal-awalnya sangat di remehkan bahkan kita berfikir tidak akan bisa berkembang jadi lebih besar. Namun nyatanya tidak seperti itu, kan? Perkembangan mereka cukup pesat," tutur Mukiat di hadapan awak media di arena IIMS 2018, JI Expo Kemayoran, Jakarta.
"Kami melihatnya mobil China ini menjadi pilihan baru konsumen di Indonesia. Kedepan, kemungkinan dia akan menjadi besar dan kuat sangat ada, maka jangan diremehkan," lanjutnya.
Mukiat memberikan contoh lagi bagaimana keberanian merek China, Wuling bermain di Industri otomotif Indonesia dengan masuk di segmen paling ramai, paling gemuk dan paling sengit persaingannya, yaitu low MPV. Padahal belum ada satu pengalaman pun Wuling di industri mobil tanah air.
"Kalau dari Hyundai, tidak terlalu berpengaruh (dampak kehadiran produsen dari China) karena sekarang ini dia menargetkannya ke low segment. Berani sekali dia," kata Mukiat.
Hyundai tidak terpengaruh dengan gempuran merek China karena tak ada model segmen Low MPV
Lalu, bagaimana dengan Hyundai sendiri menghadapi gempuran merek China dalam satu tahun terakhir ini? Mukiat menuturkan, Hyundai belum terpengaruh dengan kehadiran mobil merek China sebab saat ini belum ada model Hyundai di segmen low MPV.
"Kalau untuk bersaing di low segment kita belum ada di pihak Hyundainya. Tapi bila melihat Hyundai India, dia kan ada banyak produk di low segment-nya seperti nanti ada Hyundai Santro yang di develop baru lagi. Nah dengan melihat hal ini saya kira kemungkinan tersebut ada (Hyundai head-to-head dengan Wuling ataupun DFSK)," pungkasnya.
>>> Terus ikuti perkembangan berita otomotif dan harga mobil di hargamobil.com